Minggu, 16 Agustus 2015
Gerakan Wonogiri Mengaji Embrio Gerakan Indonesia Mengaji
18.41
baznas, berita, gerakan indonesia mengaji, gerakan wonogiri mengaji, program, wonogiri
No comments
Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto mencanangkan Gerakan Wonogiri Mengaji, Jum’at (8/5) disimbolkan dengan menulis Al Qur’an secara serentak yang diikuti oleh hampir 5 ribu peserta muslim dan muslimah yang hadir di Lapangan Giri Kridha Bakti Wonogiri dengan disaksikan oleh Ketua MUI Pusat, Prof. Dr. H. Din Syamsudin serta di hadiri Forum Pimpinan Daerah Wonogiri, DPR RI, Bupati/walikota se Solo raya serta jajaran Kankemenag Wonogiri.
Danar Rahmanto menambahkan bahwa pembentukan karakter seorang muslim serta syiar agama Islam tidak bisa lepas dari kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya ayat-ayat suci Al Qur ’an, yang dalam masyarakat kita, membaca kitab suci biasa dikatakan sebagai mengaji, untuk itu Pemerintah Kabupaten Wonogiri menerbitkan perbub tentang pembinaan pendidikan Al Qur’an bagi peserta didik muslim di semua jenjang satuan pendidikan dan masyarakat muslim di Kabupaten Wonogiri.
Mengaji menjadi bagian dasar dari upaya meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, membentuk pribadi dan kehidupan masyarakat secara keseluruhan untuk lebih religius akan mendatangkan berkah kenikmatan kepada kita sekalian.
Ketua MUI Pusat Prof. Dr. H. Din Syamsudin berharap gerakan Wonogiri Mengaji ini akan berimbas ke kabupaten/kota lainnya dan akan menjadi inisiasi terbentuknya Gerakan Indonesia Mengaji.
Din Syamsudin mengapresiasi gerakan Wonogiri Mengaji yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dan mengakui baru Wonogiri yang kali pertama mendeklarasikan gerakan revolusi mental Wonogiri Mengaji bakal dijadikan embrio Indonesia Mengaji, selain itu gerakan mengaji dapat ditarik menjadi gerakan mengaji nasional.
“Kalau umat Islam memegang teguh Al Qur’an maka umat Islam akan sukses, dan jika umat Islam sukses berarti Bangsa Indonesia akan sukses”, tegasnya.
Gerakan Wonogiri Mengaji ini dibuka dengan hafalan Al-Qur’an Surat An-Naba oleh siswa siswi sekolah Islam dan sekolah umum. Sekitar 265 siswa serentak berdiri melafalkan ayat-ayat suci Al Qur’an. Disela-sela acara Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto memberikan piagam dan beasiswa kepada 5 siswa yang hafal Al Qur’an lebih dari 2 Juz.
Penghargaan ini diharapkan akan memotivasi generasi muda untuk terus menghafal Al Qur’an. Kabag Kesra, H. Maryanto, S.Sos,MM berharap akan masih ada lagi siswa siswi yang hafal Al-Qur’an dan dihimbau untuk mendaftarkan diri ke UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Wonogiri untuk di data di Bagian Kesra Kabupaten Wonogiri.
Hal yang menarik dari acara pencanangan tersebut adalah semua peserta tak terkecuali Ketua MUI, Bupati dan seluruh yang hadir, wajib menulis tulisan Al Qur’an secara serentak dengan sistem ngeblat pada selembar kertas yang telah di siapkan panitia.
Kepala Kankemenag Drs. H. Safrudin, MSI menyambut baik program tersebut gerakan Wonogiri Mengaji dan berpesan agar kegiatan ini bukan seremonial dan simbolis semata tetapi harus menjadi gerakan yang menyeluruh di wonogiri dan didukung oleh semua lapisan masyarakat dan pemerintah. Program ini merupakan bentuk komitmen untuk mendukung visi misi pemerintah menuju masyarakat yang madani dan religius. Selain itu program ini juga menjadi bagian dari bentuk pengembangan bagi pendidikan karakter anak yang ada di Kabupaten Wonogiri. (Mursyid_Heri)
Kamis, 13 Agustus 2015
Wonogiri Jadi Salah Satu Yang Terbaik Dalam Pendidikan Islam
Kabupaten Wonogiri termasuk 10 kabupaten/kota se-Indonesia dinilai kategori terbaik dalam realisasi bidang pendidikan Islam. Atas prestasinya itu, salah satu kabupaten di Jawa Tengah ini, mendapat penghargaan dari Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Selain memperoleh penilaian terbaik dibidang pendidikan Islam, Wonogiri juga memperoleh Anugrah Amal Bhakti Pendidikan dari Kementerian Agama RI bersama 10 daerah tersebut. Lengkapnya, ke-sepuluh penerima penghargaan itu, adalah Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Batang, Kota Ternate, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Berau, Kabupaten Kuningan, dan Kota Semarang.
Proses untuk menerima penghargaan ini, awalnya lewat pengisian kuisioner yang memuat kebijakan pemkab terhadap perkembangan lembaga pendidikan formal maupun non formal. Setelah dilakukan cek lapangan, kemudian Bupati Danar Rahmanto, presentasi ke Kemeterian Agama Desember 2013 lalu.
"Saat ini, kita sudah menerima penghargaan," kata Plt Sekda Kabupaten Wonogiri, Suharno, Senin (10/2).
Indikator penentu keberhasilan, kata Suharno, meliputi visi dan misi bupati, regulasi pemkab yang prospektif terhadap perkembangan pengembangan pendidikan Islam, serta kesadaran masyarakat. Salah satu program inovatif dari Kabupaten Wonogiri yang menjadi daya tarik, adalah program 'Dusunku Beriman'.
Program 'Dusunku Beriman, ini pelaksanaan di lapangan berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Jadi, gambaran kegiatan 'Dusunku Beriman' ini Pemkab mengalokasikan anggaran untuk seluruh dusun yang ada di Kabupaten Wonogiri lewat kegiatan memberikan pelajaran kepada satu dusun sebagai proyek percontohan secara keberlanjutan.
Kebijakan pemkab terhadap pendidikan Islam, juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Contohnya saja, memfasilitasi bantuan 84 masjid, musholla, dan 26 TPQ (Taman Pendidikan Qur'an) pada 2010.
Di samping itu juga terus dilanjutkan memfasilitasi bantuan 190 masjid, musholla dan 20 TPQ (2011), memfasilitasi bantuan 290 masjid, musholla, 247 TPQ, 20 Madrasah Diniyah, 11 Ponpes (2012), serta memfasilitasi bantuan 304 masjid, musholla, 275 TPQ, delapan Madrasah Diniyah, 12 Ponpes (2013).
Pada tahun 2014, Pemkab Wonogiri telah merencanakan untuk bantuan hibah Sarpras (Sarana dan Prasarana) keagamaan 234 masjid dan rehab Masjid Agung, 86 TPQ, lima Madin, dan lima Ponpes.